UPAYA UPSKILLING KADER POSYANDU DALAM DETEKSI DINI STUNTING DI DESA LORAM KULON , KUDUS

Ika Tristanti, Yulisetyaningrum Yulisetyaningrum, Ade Ima Afifa Himayati, Moh Aris Prasetiyanto, Yoga Awalludin Nugraha

Abstract


Kader kesehatan merupakan komponen masyarakat yang sangat penting dalam pemberdayaan kesehatan masyarakat.Saat ini, masih banyak kader kesehatan di Desa Loram Kulon yang melaksanakan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan yang kurang sesuai dengan standar operasional prosedurnya (SOP). Tujuan kegiatan Upskilling kader kesehatan dalam deteksi dini stunting adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam melaksanakan tugas,fungsinya sebagai kader dan mampu melaksanakan pengukuran antropometri dengan benar. Metode pelaksanaan kegiatan melalui 2 tahap yaitu 1) Tahap sosialisasi dan survei sebelum pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, 2) Tahap pelaksanaan edukasi, pelatihan kader deteksi stunting . Kegiatan diikuti oleh 30 kader kesehatan, petugas desa dan Bidan Desa Loram Kulon. Hasil pelaksanaan kegiatan adalah Hasil evaluasi pelaksanaan upskilling  kader kesehatan adalah adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan  kader kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai kader pada kegiatan posyandu dan kemampuannya dalam melakukan pengukuran antropometri bayi dan balita sebagai upaya deteksi dini stunting. Simpulan , Diharapkan semua kader kesehatan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal. Pemerintah desa dan bidan desa diharapkan selalu melakukan monitoring dan evaluasi kinerja kader kesehatan dalam pelaksanaan posyandu dan deteksi dini stunting

Full Text:

PDF

References


Afifa, I. (2019) ‘Kinerja Kader dalam Pencegahan Stunting: Peran Lama Kerja sebagai Kader, Pengetahuan dan Motivasi’, Jurnal Kedokteran Brawijaya, 30(4), p. 336. doi: 10.21776/ub.jkb.2019.030.04.19.

Bates, K., Gjonça, A. and Leone, T. (2017) ‘Double burden or double counting of child malnutrition? The methodological and theoretical implications of stuntingoverweight in low and middle income countries’, Journal of Epidemiology and Community Health, 71(8), pp. 779–785. doi: 10.1136/jech-2017-209008.

Handayani, T. P., Tarawan, V. M. and Nurihsan, J. (2019) ‘Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Kader Tentang Stunting Pada Balita Usia 12 – 36 Bulan Melalui Penerapan Aplikasi Anak Bebas Stunting (Abs)’, Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(4), pp. 357–363. doi: 10.33024/jkm.v5i4.2058.

Haryanti, T. and Hayati, N. (2019) ‘Penegakan Hukum Hak Asasi Manusia bagi Anak Penderita Stunting’, Jurnal HAM, 10(2), p. 249. doi: 10.30641/ham.2019.10.249-260.

Patimah, S. et al. (2020) ‘Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Stunting Di Desa Mangki Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang’, Jurnal Dedikasi Masyarakat, 3(2), pp. 113–119. Available at: https://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jdm/article/view/503.

Rohmah, F. N. and Siti Arifah (2021) ‘Optimalisasi Peran Kader Kesehatan Dalam Deteksi Dini Stunting’, BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 1(2), pp. 95–102. doi: 10.37373/bemas.v1i2.88.

Sukandar, H., Faiqoh, R. and Effendi, J. S. (2018) ‘Hubungan Karakteristik terhadap Tingkat Aktivitas Kader Posyandu Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung’, Jurnal Sistem Kesehatan, 4(3), pp. 102–109.

Torlesse, H. et al. (2016) ‘Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction’, BMC Public Health, 16(1), pp. 1–11. doi: 10.1186/s12889-016-3339-8




DOI: https://doi.org/10.26751/jai.v5i1.1851

Jurnal Abdimas Indonesia indexed by

                

Published by LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.