APAPUN MASALAH KESEHATAN ANDA, SOLUSI KB NYA ADA DISINI, PART 1.
Abstract
Indonesia menghadapi masalah yang besar yaitu pertumbuhan penduduk yang cepat. Sebagai upaya meningkatkan derajat kehidupan bangsa, maka Indonesia membangun ekonomi dan keluarga berencana secara bersamaan karena keduanya seperti dua sisi mata uang, hal itu dilakukan agar hasil pembangunan dapat bermakna. Menurut Malthus, pertumbuhan sumber daya alam seperti deret hitung, sedangkan pertumbuhan manusia mengikuti deret ukur, sehingga suatu saat sumber daya alam tidak akan mampu mencukupi kebutuhan manusia. Saat ini hal itu sudah mulai menjadi kenyataan, sehingga setiap keluarga harus memperhatikan dan merencanakan jumlah keluarga sesuai yang diinginkan. Indonesia berhasil menurunkan angka kelahirannya secara bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metode medis tehnik keluarga berencana yang dicanangkan oleh pemerintah. Metode keluarga berencana meliputi kontrasepsi pil kombinasi dan suntik 1 bulan, Mini pil progesterone, suntik 3 bulan DMPA dan suntik 2 bulan NET-EN, Implan, Alat kontrasepsi dalam Rahim (IUD), Kondom dan KB Permanen. Adapun masalah kesehatan yang dibahas di part 1 meliputi: Usia, Paritas, Nifas dan Menyusui. Sedangkan penyakit lain yang akan dibahas dipertemuan berikutnya ada Infeksi, kangker, Epitel serviks Neoplasma, Perdarahan Vagina, Penyakit radang panggul, Infeksi menular seksual, HIV/AIDS, Merokok, Hipertensi, Trombofeblitis Vena/Varises, Penyakit Jantung, Sakit Kepala, Diabetes Milletus (Kencing Manis) Penyakit Liver, Interaksi Obat dan Obesitas serta Fibroid Uteri.
Kata Kunci : Masalah Kesehatan, Solusi KBnya.
Abstrac
Indonesia faces a big problem, namely rapid population growth. To improve the standard of living of the nation, Indonesia is building an economy and family planning simultaneously because they are like two sides of a coin so that the results of development can be meaningful. According to Malthus, the growth of natural resources is like an arithmetic progression, while human growth follows a geometric progression so that one-day natural resources will not be able to meet human needs. Now, this has started to become a reality, so every family must pay attention and plan the number of families as desired. Indonesia has succeeded in reducing its birth rate significantly. The public can accept almost all medical methods of family planning techniques announced by the government. Family planning methods include the combined pill and 1-month injection, Mini progesterone pill, DMPA 3-month injection and 2-month NET-EN injection, implants, intrauterine device (IUD), condoms, and permanent family planning. The health problems discussed in part 1 include Age, Parity, Postpartum, and Breastfeeding. While other diseases that will be discussed at the next meeting are infection, cancer, cervical epithelial neoplasm, vaginal bleeding, pelvic inflammatory disease, sexually transmitted infections, HIV/AIDS, smoking, hypertension, venous thrombophlebitis/varicose veins, heart disease, headaches, diabetes mellitus (Diabetes) Liver Disease, Drug Interactions and Obesity, and Uterine Fibroids.
Keywords: Health Problem, Contraceptive Solution.
Full Text:
PDFReferences
Al Kautzar, Anieq M. dkk. Kesehatan Perempuan dan Keluarga Berencana. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini. 2021. Pidie. Aceh.
Manuaba, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencanan Untuk Pendidikan Bidan. 1998. EGC. Jakarta.
Matahari, R. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. 2020. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta. Yogyakarta.
Purba, Desi Handayani dkk. Pelayanan Keluarga Berencana. 2021. Yayasan Kita Menulis.
Sirait, Lenny E. Buku Ajar Asuhan Keluarga Berencana" P”layanan Alat Kontrasepsi. 2020. Insan Cendekia Mandiri. Kubang, Solok, Sumatra Barat
Sumadikarya, Indriani K. Alih bahasa. Rekomendasi praktik pilihan untuk pengguna kontrasepsi. 2009. EGC. Jakarta..
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/program-keluarga-berencana-kb-itu-apa-sih/
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/kenali-tujuan-dan-manfaat-program-keluarga-berencana/
WHO 2009, John Hopkins Center For Communication Program, Communication Partnership for Family Health, University of Ghana Medical School.
DOI: https://doi.org/10.26751/jai.v1i2.1261
Jurnal Abdimas Indonesia indexed by
Published by LPPM Universitas Muhammadiyah KudusJl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.