PERAN SERTA MASYARAKAT SEBAGAI KADER GIZI UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN ANAK TERBEBAS DARI STUNTING

Ana Zumrotun Nisak, Atun wigati

Abstract


Stunting merupakan kondisi dimana seorang anak memiliki perawakan pendek yang dapat menetap hingga dewasa. Pevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 37,2%, dengan kata lain terdapat 93 juta kasus stunting terjadi di Indonesia. Dari anak dibawah 3 tahun di desa Puskesmas Kaliwungu terdapat 20% anak mengalami stunting slah satunya Desa Setrokalangan. Permasalahan di Desa Setrokalangan ini perlu adanya keterlibatan keluarga dan peran serta masyarakat sehingga program ini dapat berkelanjutan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pada Kader Gizi Anak, Pengetahuan tentang gizi anak, pertumbuhan dan perkembangan anak, cara menyajikan makanan batita yang baik, skrining perkembangan anak, pembuatan media promosi yang menarik tentang gizi anak supaya lebih mudah dipahami. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan memberi pengetahuan para ibu untuk pemberian makanan yang tepat sesuai dengan usia anaknya dan mengetahui tahapan normal proses tumbuh kembang seorang anak. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan kegiatan ini terdapat 10 Duta Gizi Anak yang mempunyai peningkatan pengetahuan tentang Gizi Anak, melakukan Skrining perkembangan batita setiap posyandu, membuat menu sehat untuk batita, membuat rapor untuk memantau perkembangan batita dan membuat sertifikat batita yang tidakmengalami stunting. Setelah dilakukan pendampingan duta gizi anak, dilakukan pula pendataan gizi anak, dimana didapatkan hasil angka stunting di Desa Setrokalangan mengalami penurunan. Dan kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan batita dan keluarga.

Full Text:

PDF

References


Hanum F, Khomsan A, dan Heryatno Y. Hubungan asupan zat gizi dengan tinggi badan ibu dengan status gizi anak balita. Jurnal Gizi dan Pangan. 2014;9:1-6.

Jamila Arrish, Heather Yeatman, Moira Wiiliamson. (2017). Midwives’ Role in Providing Nutrition Advice during Pregnancy: Meeting the Challenges? A Qualitative Study. Australia. Published 2 July 2017.

Kemenkes. (2016). Situasi balita pendek. Jakarta. Informasi dan pusat data.

Leroy JF, Habicht JP, de Cossío TG, and Ruel MT. Maternal education mitigates the negative effects of higher income on the double burden of child stunting and maternal overweight in rural Mexico. The Journal of Nutrition. 2014;5:765-770.

Monteiro CA, D’Aquino Benicio MH, Conde WL, Konno S, Lovadino AL, JD Barros A, et al. Narrowing socioeconomic inequality in child stunting: the Brazilian experience, 1974-2007. Bull World Health Organ. 2010;88:305-311.

Picauly I, Magdalena S, 2013.Analisis determinan dan pengaruh stunting terhadap prestasi belajar anak sekolah di Kupang dan Sumba Timur, NTT. Jurnal Gizi dan Pangan,8(1): 55—62.

Richard SA, Black RE, Gilman RH, Guerrant RL, Kang G, Lanata CF, et al. Wasting is associated with stunting in early childhood. The Journal of Nutrition. 2012;142:1291-1296.

Rosha BC, Hardinsyah dan Baliwati YF. Analisis determinan stunting anak 0-23 bulan pada daerah miskin di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Penel Gizi Makan. 2012;35:34-41.

Yuwono SR. Buku rencana kerja pembinaan gizi masyarakat. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA, Kementrian Kesehatan RI, 2013.




DOI: https://doi.org/10.26751/jai.v1i1.959

Jurnal Abdimas Indonesia indexed by

                

Published by LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.