UPAYA PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DAN STUNTING MASSAGE

Indah Risnawati, Durrotun Munafiah

Abstract


Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hingga mencapai 40% pada tahun 2025 (WHO, 2016). Kejadian balita stunting merupakan masalah gizi utama yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun terakhir yaitu pada tahun 2015, 2016 dan 2017, stunting memiliki prevalensi tertinggi dibandingkan dengan masalah gizi lainnya seperti gizi kurang, kurus, dan gemuk (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2019). Penyebab dari Stunting diantaranya adalah faktor dari lingkungan seperti sanitasi yang buruk, faktorekonomi, factor dari ibu yaitu praktik pengasuhan gizi yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan, serta faktor dari bayi dan balita yaitu Berat Bayi Lahir Rendah (Ramayulis et al., 2018). Pengabdian masyarakat ini adalah penyuluhan tentang Stunting dan Mempraktekkan Stunting Massage yang bertujuan untuk memberikan keterampilan dan pengertian dalam upaya pencegahan angka penurunan Stunting bayi dan balita.

Full Text:

PDF

References


Akombi et al. (2017) ‘Stunting and severe stunting among children under-5 years in Nigeria: A multilevel analysis’, BMC Pediatrics.

Angelina, C., Perdana, A. A. and Humairoh (2018) ‘Faktor Kejadian Stunting Balita Berusia 6-23 bulan di Provinsi Lampung’, Jurnal Dunia Kesmas, 7(3), pp. 127– 134.Permenkes (2012) ‘Pemberian ASI Eksklusif’.

Programme, U. N. D. (2016) ‘Human Development Report 2016’.

Putra, O. (2016) Pengaruh BBLR Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12 – 60 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Pada Tahun 2015. Universita Andalas. Reproductive Health

Torlesse et al. (2016) ‘Determinants of Stuntign in Indonesian Children: evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water sanitation and hygiene sector in stunting reduction’, BMC Public Health, 16(1).

UNICEF (2010) Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan - Kementerian Kesehatan RI.

United Nations Children’s Fun (2014) Approach to Nutrition Programming for the East Asia - Pacific Region.

WHO (2013) Childhoold Stunting: Challenges and Opportunities. Switzerland: Department of Nutrition for Health and Development.

Daniati, M., Novayelinda, R. 2011. Pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan neonatus. Jurnal Ners Indonesia Vol. 2(1). Pp 11-20.

Resti, M. M. (2019) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita 24-59 Bulan di Jorong Talaok Kecamatan Kecamatan Hiliran Gumanti Kabupaten Solok Tahun 2019. Sekolah Tingii Ilmu Perintis Padang.

Simbolon, D. and Novidiantoko, B. (2019) Pencegahan Stunting Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan Melalui Intervensi Gizi Spesifik Pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik. Yogyakarta: Depublish.




DOI: https://doi.org/10.26751/jai.v4i1.1502

Jurnal Abdimas Indonesia indexed by

                

Published by LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.